Rabu, 15 Februari 2012

SALAM MERAH PUTIH....SALAM INDONESIA RAYA....

Salam Merah Putih...Salam Indonesia Raya....

Selamat pagi Saudaraku SeBangsa Dan SeTanah Air yang saya hormati,
Perkenankan saya untuk memperkenalkan diri saya dan juga menyampaikan unek2 saya, mohon maaf jika hal ini mengusik ketenangan Saudaraku Semua.

Nama saya,  Dedy Merdeka, saya lahir dari pasangan Suku Bangsa Tanah Air Indonesia Asli, di Banyumas.
Sedari kecil saya diberikan pelajaran berbangsa dan bernegara agar menjadi orang Indonesia yang baik dan bermanfaat dari orang tua saya.

Saat ini saya sangat merasa kecewa sekali, dimana saya merasakan begitu marah dan sedih melihat kalian  saudara-saudara saya, suku bangsa asli Indonesia dari Sabang sampai dengan Merauke hanya menjadi sekumpulan suku bangsa yang tidak mampu merasakan apa yang seharusnya diperoleh sebagai haknya, yaitu hak memperoleh keadilan, perlindungan hukum, pendidikan, kesehatan, kesempatan kerja, kemampuan ekonomi, dan lain-lain yang merupakan haknya sebagai sebuah Bangsa Merdeka...kalian tidak mampu menikmati apa-apa yang tumbuh dan terkandung dari tanah ini, Tanah Air Milik kita sendiri.
 
Siapakah yang  mencuri dan menikmatinya semua itu, tentunya Saudaraku mengetahui dan juga merasakan sama dengan yang saya rasakan.

Suku Bangsa Asli Indonesia yang dahulu untuk memerdekakan dirinya harus merasakan tajamnya peluru Kolonialisme, perihnya cambuk Gurka, tajamnya samurai Nippon, kini merana dan sekarat di tanah-tanah tandus di sudut lorong-lorong kaum kapitalis.
 
Anak-anak Negeri bukan lagi hidup sebagai PEJUANG, PATRIOT, SATRIA, PETANI, NELAYAN, PEGAWAI... tetapi mereka perlahan akan mati merana dalam perbudakan modern, mereka terlantar karena tidak ada lagi PEMIMPIN BANGSA yang mau dan mampu menjadi Ayah Negeri, mau dan mampu menjadi Ibu Bangsa....semua pemimpin kini sibuk dengan kepentingannya sendiri dengan keserakahan dan kecongkakan.
 
Pemimpin-Pemimpin Besar yang dulu terlahir menjadi Pemimpin Negeri ini, terbentuk dan tumbuh kuat karena bau anyir darah Bapaknya, anyir darah Ibunya, anyir darah Kekasihnya. Meraung menerjang segala rintangan dengan penuh luka, demi hak anak-anak negeri ini.
 
Akan tetapi Pemimpin sekarang yang tumbuh dan besar dalam bau pesing kubangan kencingnya sendiri, tega mengkhianati Bapaknya, Ibunya, Kekasihnya dan mencuri hak anak-anak negeri ini.  

Saudaraku yang saya hormati, maukah Saudara menjadi Ayah Negeri ini bagi kami, membela kami, menjaga kami, melindungi kami, menyayangi kami, saya yakin Saudaraku memiliki kemampuan untuk itu dan jika saatnya Saudaraku membutuhkan saya untuk Bangsa ini, saya siap jiwa raga membela Tanah Pertiwi dan Anak-Anak Pertiwi, saya siap berjuang bersamamu Saudaraku

hormat saya,



Dedy Merdeka.