Selasa, 12 Oktober 2010

NKRI DAN BHINEKA TUNGGAL IKA DALAM PANDANGAN SAYA


Bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa yang terdiri dari banyaknya dan berbeda-bedanya suku bangsa, agama, budaya, bahasa, adat, watak, geografi, dan lain-lainnya yang mencerminkan perbedaan.

Dan jika dituliskan perbedaannya tersebut disini, akan menghabiskan berpuluh-puluh halaman, memang bukan perkara gampang untuk bisa menyatukan perbedaan, namun juga bukan hal yang mustahil untuk dilakukan, hal ini telah dibuktikan oleh seluruh Bangsa Indonesia dengan bangga dari Sabang sampai Merauke kepada seluruh dunia pada  tanggal 17, bulan Agustus , tahun 1945 dengan dibacakannya PROKLAMASI INDONESIA.

Apakah kebanggan itu masih dapat kita rasakan saat ini  dihadapan bangsa-bangsa lain,…?
Saya rasa sudah terlalu banyak aib mencoreng cita-cita luhur dari bangsa ini dalam tujuannya mencapai masyarakat yang berkeadilan dan berkemakmuran; dengan tingginya angka kriminalitas, penuhnya penjara oleh para koruptor (padahal baru sedikit yang tertangkap), lepasnya sebagian wilayah NKRI, semakin banyaknya pengangguran, terorisme, bentrok antar warga, disintegrasi dalam skup regional dengan banyaknya daerah ingin memisahkan diri dalam berpemerintahaan (istilah kerennya pemekaran wilayah) dan  lain-lainnya.

Apakah masih bisa kita membersihkan kesalahan-kesalahan tersebut agar bisa kembali lagi pada jalan yang benar sesuai harapan Para Pendiri Bangsa dan Pembela Tanah Air saat itu…?
Semuanya itu kembali pada kita sebagai bangsa, baik itu kita sebagai rakyat, terlebih lagi bagi para pemimpinnya. Yaitu untuk selalu mengingat pada sejarah berdirinya Negara ini, dan merenungi maksud dan tujuan sejarah tersebut.

Tidak hanya sebentar kita memperjuangkan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan juga tidak semudah membalik telapak tangan kita memperolehnya, butuh ribuan bahkan jutaan nyawa untuk menebusnya, saat itu tidak hanya dengan datang, duduk, diam, lalu tanda tangan sebuah, keinginan dan cita-cita luhur diperoleh, tidak juga hanya dengan memberi kaos, bagi-bagi uang, janji ini, janji itu sebuah KEMERDEKAAN didapatkan.

Akankah kita merusak Negara ini hanya dalam hitungan tahun saja, sedangkan dahulu memperjuangkan kemerdekaan tersebut memerlukan berabad-abad dengan korban dan penderitaan yang begitu banyak.
Sebuah penderitaan yang luar biasa dari Rakyat dan Para Pemimpin Bangsa ini pada saat itu, cobalah anda sekali waktu datang ke museum-museum perjuangan, atau nonton film-film pada saat perjuangan itu, karena kita tidak mengalami dan merasakan waktu-waktu itu, bangsa kita semua menderita dan sebagai sebuah bangsa mereka direndahkan jiwa dan martabatnya.

Ingatkah anda kekejaman seorang westerling yang membunuh ratusan rakyat Sulawesi Selatan bagaikan naplokin laler, atau seorang daendels yang membangun jalan dari  Anyer  di Jawa Barat hingga Panarukan di Jawa Timur dengan memakan korban jiwa 12.000 lebih rakyat Indonesia sebagai pekerja paksa, atau tahukan anda Suriname sebuah negara kecil di benua amerika selatan, yang masyarakatnya adalah keturunan Jawa dan masih menggunakan bahasa Jawa, apakah kita bangga akan hal tersebut…TIDAK itu jawaban saya, sebab sejarah mereka adalah sebagian sejarah  tragis penderitaan bangsa Indonesia, mereka adalah para pekerja paksa yang dibawa kaum penjajah negeri ini sebagai budak untuk bekerja di sana dan diperlakukan tidak manusiawi, mereka terputuskan ikatan  dengan keluarganya, sanak familinya, desanya, dan mereka terpaksa tidak bisa kembali ke Tanah Air…..luar biasa sejarah penderitaan bangsa kita masa itu.

Sebuah kebanggaan memang harus dibayar mahal, dan kita Bangsa Indonesia harus selalu siap dan rela untuk kembali meneruskan perjuangan bangsa ini agar dapat diakui sebagai Negara Yang Berdaulat Penuh, terhadap rakyat dan wilayahnya, tanpa campur tangan pihak asing,  tanpa ketakutan atas isu HAM ( ingatkan mereka terhadap tingkah laku pendahulunya di negeri ini ), dilecehkan negara-negara lain dalam hal tapal batas wilayahnya, “dibudakan” lagi secara modern tenaga kerjanya, dan lain-lainnya yang selama ini kita sedang mengalaminya kembali sebagai bentuk penjajahan gaya baru.

Jangan sampai bangsa ini tercerai berai hanya karena isu HAM yg gencar digemborkan kaum kapitalis, dalam usahanya kembali menguasai kekayaan Tanah Air kita,

Demi mengingat sejarah yang sangat memilukan tersebut dan juga menghargai perjuangan  Rakyat dan Para Pemimpin Bangsa ini  di masa lampau, marilah kita saat ini, Rakyat Indonesia menata kembali tata cara kita sebagi bangsa dalam bernegara, berpemerintahan, bermasyarakat, berpolitik, dan lain-lainya yang menyangkut  kepentingan bersama agar tetap terpeliharanya NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA dalam ke-BHINEKA TUNGGAL IKA-an sebagai wadah dan pemersatu Bangsa Indonesia agar dapat mencapai cita-cita bersama yang luhur, yaitu mencapai Masyarakat Yang Adil Dan Makmur dalam kebanggaan sebagai bangsa yang berdaulat penuh atas nasibnya sendiri.