Intermezo

JATI DIRI BANGSA INDONESIA  KINI, DALAM PANDANGAN SAYA
Suatu hari saya ada kepentingan di Polsek Kota, untuk mendapatkan SKKB Surat Keterangan Kelakuan Baik dari Kepolisian, berangkatlah saya kesana, wah ramainya Kantor Polisi sekarang, tidak seperti dahulu waktu saya masih remaja, orang berlalu-lalang, hilir-mudik tak ada hentinya, sambil duduk menunggu antrian di dalam sepi, kebetulan di samping saya duduk pula bapak pedagang kue, saya beli satu kue bolu kukus yang ukurannya mungkin kucing saja tidak akan kenyang memakannya, tapi demi menghormati bapak pedagang kue itu saya berpura-pura  senang membelinya, sambil mengunyah perlahan kue itu (karena keseretan),  saya bertanya pada dia sebagai basa-basi  dan sopan-santun
saya : sudah lama pak berjualan kue…?
Bapak pedagang kue (bpk) : lama mas…..(menjawab dgn tak acuh)
saya : keliling dimana saja pak tiap hari…?
bpk : ….(lama sy tunggu jawabannya)…disini saja….(masih tak acuh)
saya berpikir, ketus amat ya, …sengaja saya beli satu lagi kue yang agak besaran, yang orang bilang sekarang, namanya bakery jadi agak mahal dari bolu kukus imut tadi,  saya kunyah perlahan lagi (masih juga keseretan, yah sebagian besar rakyat bangsa ini memang kurang bisa membuat bakery karena modalnya banyak perlu susu, gula, margarine yang banyak, tapi yang beli tipis duitnya, akhirnya dikurangi komposisinya),  saya mencoba bertanya lagi.
saya : wah laris ya pak kalau jualan disini…?
bpk: iya nih mas, semenjak reformasi laris dagangan saya, padahal tadinya sepi…..nyerocos
bapak itu bercerita….
saya : kok bisa begitu ya pak, berarti reformasi memberi keuntungan ya pak…
bpk : iya mas, bisa buat nyenengin cucu…
saya : kenapa cucunya pak?
bpk : itu mas minta dibelikan PS, itu lho mainan yang pakai stik di tv,…kata dia berusaha
menjelaskan pada saya.
saya : ….(tercenung bentar, saya pikir apa gitu, bisa nerusin sekolah kek, atau bisa kursus inggris, he..he. salah tebak saya) oh gitu yah,… pak, … ibu tua berkerudung itu sedang ngurus apa di kantor polisi…?
bpk : oh,,ibu itu sudah lima hari tiap pagi dan sore kesini, menjenguk suaminya…..
saya : kenapa suaminya…?
bpk : dipenjara karena membunuh, berebut warisan keluarga.
saya : Masya Allah,….lha kalau itu pak yang pada pake dasi di ruangan itu apa intel pak..?
bpk : bukan mas itu pengacara….
saya : kok pada disini mereka pak, ada apa sih pak..?
bpk : lagi mengurus pembelaan  bapak “anu”(sensor)…
saya : yang tadinya pimpinan dewan  pak…?
bpk : iya mas, kena kasus korupsi mas….,
Tiba-tiba tanpa basa-basi bapak pedagang kue itu ngeloyor pergi membawa dagangannya, senyum kecut saya dicuekin.
Untung ruangan mulai kosong dan tidak berapa lama saya dapat giliran maju.
polisi muda (pm) : mau bikin apa pak..?
saya : SKKB pak, ini sudah lengkap persyaratannya.
pm : sekarang sudah bukan SKKB (Surat Keterangan Kelakuan Baik), sekarang SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian)
saya : oooo begitu ya pak..(bingung saya kok bisa berubah ya?)
polisi itu diam dan terus sibuk mengetik menjalankan tugasnya, sampai akhirnya saya mendapatkan SKKB eh SKCK tersebut.
Sambil berjalan pulang saya berpikir keras, untuk dapat memaklumi apa yang saya lihat dan alami di kantor polisi tersebut, seingat saya dulu kantor polisi tidak seramai saat ini, orang segan, takut dan malu kalau sering-sering datang ke kantor polisi, tapi saat ini sungguh takjub anda kalau melihatnya.
Sebuah potret bangsa tercermin dalam pikiran saya, dimana sekarang orang sudah tidak takut dan malu lagi melakukan tindakan-tindakan kriminal, penjara sekarang penuh dengan pelaku kekerasan, perkosaan, perampokan, dan korupsi.
Apakah bangsa ini sudah mulai luntur etika dan sopan santunnya, padahal di media kita sering dengar pemimpin berkata kita adalah bangsa timur yang masih memegang teguh kesopanan dan etika.
anarkisme, arogansi, egoisme, sarkasme, kini menjadi denyut nadi masyarakat kita, tayangan media sekarang isinya ya itu tadi di atas, sama sinetron (isinya juga sama dgn diatas).
Kebingungan saya di depan Polisi Muda terjawab sudah, oh pantesan sekarang SKCK, karena dengan SKCK orang gak perlu malu, kan cuma dicatat saja, tidak seperti dulu SKKB hanya untuk orang berkelakuan baik.
( sengaja judul saya perkecil biar nggak ketahuan bangsa lain))