Senin, 04 Oktober 2010

Prolog : Di Bawah Bendera Merah Putih

"PANCASILA" adalah harga diri kami sebagai sebuah bangsa....
Dua suku kata yang mewakili jiwa-jiwa para NASIONALIS SOEKARNO, namun jutaan kata dapat teruraikan dari dua suku kata itu.

Beribu bahkan berjuta nyawa telah lepas dari raga demi memperjuangkan dan mempertahankan  pemikiran dan keinginan berbangsa dalam ikatan "Satu Nusa Satu Bangsa Satu Bahasa" dalam  Negara Kesatuan Republik Indonesia tanpa pamrih, hanya  KEBANGGAAN-nya terlahir sebagai anak bangsa..... "BANGSA INDONESIA".....walaupun berbeda suku, agama, budaya, bahasa daerahnya, namun mereka tetap membela "keutuhan dan persatuan" "negara dan bangsa" sebagai bentuk rasa terima kasih terhadap Tuhan Yang Maha Esa  yang telah memberinya Tanah Air yang selama itu telah menjadi tempatnya mencari makan dan minum, tempat berusaha dan tempat hidup berkeluarga baginya, karena dengan persatuan dan keutuhan itulah mereka beranggapan semuanya itu tetap dapat dinikmati tanpa ada perasaan takut dan ter-rendahkan oleh kaum oportunis penjajah bangsa dan memang itu terbuktikan dari sejarah bangsa-bangsa lain yang lebih dulu merdeka.

Tidak cukupkah bagi kita contoh dan pelajaran yang diberikan gratis pada kita dari Para  Pemimpin Pendiri Bangsa dan Para Pahlawan Pembela Tanah Air dalam memberikan sumbangsih mereka terhadap bangsa ini baik dalam perjuangannya melawan penindasan kaum penjajah secara fisik ataupun perilaku mereka dalam memimpin bangsa dan berbangsa yang bermartabat.

Pemimpin yang dicintai rakyatnya karena, mereka makan dan minum sama dengan yang dimakan rakyatnya,  mereka berpakaian sama dengan yang dipakai rakyatnya, bertempat tinggal  yang sama dengan tempat tinggal rakyatnya, berkendaraan yang sama dengan yang dikendarai rakyatnya, berbelanja di pasar yang sama dengan rakyatnya, merasakan udara dingin dan terik sama dengan yang dirasakan rakyatnya, merasakan fasilitas umum yang sama dengan fasilitas untuk rakyatnya.

PEMIMPIN,... "TIDAK AKAN" melubangi danau dimana seharusnya dia tinggal bersama rakyatnya dengan berdesakan, dan membuat danau sendiri dari "air bocoran " tersebut  untuk tinggal sendiri bersama keluarganya dan kloninya saja, tanpa perlu bersempit-sempit dan bersusah-susah bersama rakyatnya.
Semuanya itu demi satu tujuan tetap berdiri dan tegaknya Merah Putih di Tanah Air dan kemakmuran bersama.

Sungguh akan tetap sangat bangga kami terlahir sebagai anak bangsa ini, Bangsa Indonesia yang merdeka  karena kemampuan bangsa ini sendiri untuk memerdekakan diri agar bisa berdiri sejajar dengan bangsa lain serta dihormati martabatnya sebagai sebuah bangsa, dan juga kami sungguh sangat menaruh hormat kepada pemimpin pendiri bangsa ini dan para pahlawan pembela tanah air, walaupun kami mengetahuinya hanya melalui jejak sejarah yang telah mereka torehkan,..........

Dunia Akherat mereka akan dihargai setimpal dan dimuliakan oleh Yang Maha Esa.......amiin.


Tidak ada komentar: